8 Hal yang Harus Dipahami Orangtua tentang Ciri Anak Kreatif
Bakat Anak – Mengapa anak yang kreatif seringkali disalahpahami?
Apa bayangan Ayah Ibu saat mendengar kata ‘orang kreatif’ atau ‘anak kreatif’? Suka menggambar? Kamarnya berantakan? Ada berbagai ciri anak kreatif beserta dugaan yang ditujukan pada mereka, baik prasangka positif maupun negatif. Namun sudahkah kita mau benar-benar memahami jati diri anak yang kreatif?
Apa sih anak kreatif itu? Apa pula hubungannya dengan pengembangan bakat anak? Sebagai orang awam, kita biasa menengarai kreativitas dalam banyak istilah, seperti berpikir out-of-the-box, lain daripada yang lain, nyeleneh, atau profesi-profesi tertentu, seperti seniman, musisi indie, bahkan pengusaha.
Dalam buku Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, Howard Gardner, psikolog perkembangan sekaligus pakar kecerdasan majemuk menyebutkan bahwa kreativitas bukan sekadar ‘bibit’ yang dimiliki oleh beberapa anak saja. Apa yang disebut sebagai ide maupun produk yang kreatif, menurut Gardner meliputi tiga hal yang saling berinteraksi. Apa saja?
Pertama, individu anak itu sendiri, dengan kecerdasan majemuk yang dianugerahkan kepadanya. Artinya, apapun kecerdasan anak yang menonjol, anak bisa jadi kreatif. Kedua, bidang bakat yang dipelajari dan ditekuni anak saat ini. Ada beragam bidang bakat yang anak bisa pilih sesuai ketertarikan anak, yang tentunya berkaitan dengan keunikan diri anak sendiri. Ketiga, ekosistem bakat, konteks budaya, dan masyarakat yang menghargai karya anak.
Oleh sebab itu, kreativitas dalam pengembangan bakat anak meliputi bagaimana anak berkarya di bidang bakat yang dipilih menggunakan kecerdasan majemuknya, untuk kemudian dinilai dan dihargai oleh masyarakat. Oleh sebab itu, pada dasarnya setiap anak punya potensi untuk melejitkan kreativitasnya – dan hal ini akan sangat terbantu saat kita menyadari dan menerima bahwa anak kita kreatif.
Scott Barry Kaufman adalah seorang peneliti di University of Pennsylvania, yang menekuni dan mengembangkan alat ukur tentang imajinasi, kreativitas, dan bermain. Wired to Create: Unraveling the Mysteries of the Creative Mind, buku terbaru yang sedang ditulisnya bersama Carolyn Gregorie, memuat delapan ciri anak kreatif, yang bisa jadi selama ini diamati oleh Ayah Ibu pada diri anak-anak kita. Apa saja delapan ciri tersebut?
1. Pelamun yang sadar
Tak disangka, salah satu ciri anak kreatif tersembunyi di balik seorang pelamun! Bagi kita, anak yang suka melamun biasanya punya konotasi negatif, namun apa sebenarnya yang mereka lamunkan? Scott Kaufman mencatat bahwa para pelamun ini suka mengamati perilaku manusia, lalu tenggelam dalam imajinasi mereka, sebelum menggunakan keduanya dalam berkarya.
2. Pejuang yang bermimpi
Apa yang dibayangkan anak yang kreatif dalam lamunan mereka tak berakhir di tahap ide saja. Ciri anak kreatif kedua adalah berjuang mewujudkan imajinasi mereka dengan berkarya, meskipun harus dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan. Anak-anak ini memiliki kekuatan dalam mengelola emosi mereka saat mengalami kesulitan dalam berkarya.
3. Introvert yang terpikat
Kalau sudah terpikat dengan sesuatu, anak yang kreatif biasanya langsung jatuh hati dan seringkali mengabaikan sekelilingnya. Ini mirip dengan kondisi saat kita sedang asyik bermain game sampai lupa waktu. Namun jangan khawatir, ciri anak kreatif ini bisa berubah kala mereka menampilkan hasil belajarnya. Mereka dengan penuh semangat berbagi cerita tentang ketekunan di bidang bakat mereka dengan orang lain tanpa rasa malu, seperti seorang ekstrovert.
4. Membuka diri sekaligus sensitif
Anak yang kreatif dengan mudah membuka diri terhadap berbagai ide maupun pengalaman baru, namun begitu mereka bersentuhan dengan suatu hal yang sangat menarik, anak-anak ini bisa mengalami epifani, atau perasaan bahagia yang melimpah ruah. Ayah Ibu tak perlu khawatir apabila mendapati anak tiba-tiba senyam-senyum sendiri; konfirmasi saja apa yang sedang mereka rasakan saat itu.
Terlalu Kencang Menyetel Lagu, Remaja Ini Diomeli Orangtuanya. Lihat Yang Terjadi Kemudian
Di Balik Kenyamanan Hidup, Remaja Ini Justru Bikin Teknologi Microhydro untuk Desa Terpencil
Meski Hanya Pegawai Biasa, Pemuda Satu Ini Bisa Meraih Nobel Fisika
5. Serius tapi santai
Ciri anak kreatif lainnya adalah serius tapi santai. Mereka bisa jadi suka bermain-main, tertawa, dan tampak santai dalam kesehariannya, namun kalau Ayah Ibu mau memahami mereka lebih jauh, anak yang kreatif punya topik-topik yang mereka tekuni dan seriusi, lebih dari hal-hal menyenangkan lainnya. Namun saat menekuni bidang bakat yang mereka pilih, anak-anak ini menghadapi berbagai hambatan seperti saat mereka sedang bermain: karena kalah itu biasa.
6. Intuitif sekaligus logis
Senada dengan ciri anak kreatif yang pertama, anak yang kreatif biasanya memiliki intuisi yang bagus dalam menggagas ide-ide baru – sekaligus mengeksekusinya dengan nalar, dengan logika mereka. Dengan banyak belajar, anak yang kreatif akan tahu bahwa sebuah karya tak akan jadi dalam semalam saja. Wangsit juga belum tentu turun semudah membalikkan telapak tangan.
7. Tangguh sekaligus mudah tersentuh
Seringkali, daya cipta anak yang kreatif berakar pada pengalaman-pengalaman yang paling menyentuh, bahkan paling menyakitkan yang pernah mereka alami. Anak yang kreatif mampu melampaui kenangan-kenangan tersebut dan menjadi pribadi yang tangguh, sekaligus menggunakan pengalaman tersebut dalam berkarya. Pengalaman yang membentuk pribadi anak yang kreatif ini, juga membuat mereka mudah tersentuh dengan teman-temannya yang alami pengalaman serupa.
8. Ahli yang Melawan
Ciri anak kreatif terakhir adalah kecenderungan mereka untuk melawan sesuatu yang sudah pakem. Cara menjawab soal yang biasa diajarkan guru, ide menggambar pemandangan yang sama sekali berbeda, dan hal-hal lain di luar kebiasaan banyak orang dalam berkarya. Mereka berpikir di luar kotak alias out-of-the-box, namun secara bersamaan menaruh hormat pada hero, tokoh panutan, maupun karakter yang menginspirasi anak – meskipun jalan mereka berbeda.
Mana ciri anak kreatif yang Ayah Ibu paling mudah amati pada diri anak Anda?
Dengan mempraktekkan Pendidikan yang Menumbuhkan, orangtua dapat optimal mengembangkan bakat anak. Dapatkan buku Anak Bukan Kertas Kosong serta bonus GRATIS poster mengenali kecerdasan majemuk anak, poster menstimulasi kecerdasan majemuk dan buku-e Hari Pertama Sekolah. Klik Buku.TemanTakita.com
Foto oleh Kyle Pearce