Main Bongkar Pasang, Jalan Anak Anda menjadi Arsitek Kecil
Bakat Anak – Bertemu kembali dengan kegemaran di masa kecil itu menggembirakan.
Suatu hari di sebuah toko buku di Jakarta, saya diizinkan bertemu kembali dengan satu bagian dari masa kecil saya. Kala hari-hari disibukkan dengan video game, saya akhirnya menemukan mainan favorit saya di masa kecil: balok-balok bongkar pasang.
Balok-balok bongkar pasang yang saya temukan di toko buku tersebut adalah balok-balok berukuran super kecil bernama Nanoblock. Berbeda dengan balok-balok yang saya mainkan waktu kecil, jumlah Nanoblock per paket (yang disediakan di toko tersebut) disesuaikan dengan model desain yang ada. Kawan saya yang menyukai burung tanpa pikir panjang langsung membeli Nanoblock berbentuk burung opaline, dan saya menawarkan diri untuk membuatnya.
Sebenarnya ada beragam jenis balok bongkar pasang yang bisa kita temukan. Saat kecil dulu saya memiliki sejumlah balok-balok bongkar pasang dengan bentuk sama, namun warnanya berbeda. Balok-balok Lego biasanya disertai dengan orang-orangan dan balok-balok berbentuk khusus, yang dapat disusun menjadi ekosistem tertentu – misalnya saja taman bermain.
Bahkan sekarang permainan merangkai balok-balok bongkar pasang memiliki versi digitalnya sendiri, yang kita kenal dengan nama Minecraft. Minecraft sendiri merupakan video game yang secara teknis mengizinkan pemainnya membangun apa saja – apapun yang dia inginkan. Game ini sangat digandrungi baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, terutama karena kita bisa memanfaatkan sumber daya balok yang sangat banyak untuk mewujudkan ide-ide kreatif kita.
Nanoblock sendiri memiliki bentuk balok dasar, yakni kubus, balok, dan silinder dengan berbagai ukuran, yang terkecil berukuran 4mm x 4mm x 5mm. Dalam paketnya, permainan ini direkomendasikan untuk anak berusia 12 tahun ke atas, terutama dikarenakan oleh ukurannya yang terlalu kecil. Namun jangan khawatir, apapun pilihan balok-balok bongkar pasangnya, permainan ini dapat mendorong anak Ayah Ibu menjadi seorang arsitek kecil.
Bagaimana bisa, ya?
Seperti yang telah diujicobakan oleh Brent Hutcheson dan timnya, tujuan akhir bermain bongkar pasang adalah menciptakan sesuatu, yang tentu saja merangsang daya cipta anak. Anak bisa membangun suatu model dengan memahami dan meniru pola yang ada. Atau, anak bisa membayangkan sendiri – dan seringkali begitu, karena ini lebih mengasyikkan – apa yang ingin dibuatnya, memilih jenis balok dan warnanya sendiri, kemudian menyusunnya menjadi suatu bentuk yang utuh.
Lima Prinsip Bermain yang Mencipta yang Harus Dipahami Orangtua
Anak Belajar Lebih Banyak Dengan Bongkar Pasang Barang
Apa Itu Kecerdasan? Bacalah agar Tidak Salah Paham
Kelihatan bermain-main? Dunia anak sendiri adalah dunia bermain, dan lewat bermain bongkar pasang anak menjadi seorang arsitek kecil. Baik mengikuti pola maupun membayangkan model dapat menstimulasi kecerdasan logika dan visual anak. Tak luput pula kecerdasan tubuh yang digunakan saat anak memegang dan menyusun balok-balok tersebut – jika bermain dengan benda-benda fisiknya (berbeda lagi dengan Minecraft).
Saya yang sudah dewasa saja mencurahkan pikiran saat bermain Nanoblock, dan saya bisa menghabiskan 1-2 jam untuk menyusun seekor binatang dari desain yang sudah ada. Tegang dan asyik, apalagi kalau harus membongkar kembali susunan balok karena salah pasang.
Masih kelihatan bermain-main? Perkenalkan Christopher Tan, artis Nanoblock asal Malaysia yang kreasinya sudah dikenal di dunia internasional. Baginya, bermain Nanoblock itu keren karena ia dapat menyusun balok-balok kecil menjadi suatu model yang memiliki ‘resolusi tinggi’ dan detil yang akurat. Ia menciptakan berbagai desain Nanoblock dari benda/figur nyatanya; terakhir ia sempat membuat Apple Watch dan karakter BB-8 dari Star Wars. Ia juga memberikan tips menciptakan berbagai desain Nanoblock yang bisa disimak di sini.
Bermain dengan balok-balok bongkar pasang bisa menjadi salah satu pilihan aktivitas anak yang merangsang daya ciptanya. Ayah Ibu dapat memperkenalkan permainan ini kepada anak dan menyusun balok bersama-sama, dan melihat sang arsitek kecil belajar menjadi pencipta yang andal.
Apakah Ayah Ibu tertarik memperkenalkan Nanoblock pada anak?