Bakat Bukan Takdir, Karena Setiap Anak Berhak Punya Impian - Portal Bakat Anak

Bakat Bukan Takdir, Karena Setiap Anak Berhak Punya Impian

Diposting oleh:

Bakat Bukan Takdir! Apa maksud judul buku kelanjutan dari buku Anak Bukan Kertas Kosong ini? Apa pentingnya buku ini untuk orang tua?

Bakat Bukan Takdir adalah buku yang mendobrak kesalahpahaman orang tua tentang bakat anak. Kesalahpahaman yang membuat pengembangan bakat anak kurang mendapat perhatian serius, bahkan cenderung diabaikan. Akibatnya, kita banyak menemui lulusan SLTA dan S1 yang mengalami kebingungan ketika masuk di dunia karier. Ada yang merasa salah jurusan. Ada yang bingung apa yang mau dilakukan setelah lulus. Lulusan yang gagap menjalani karier mereka.

Bakat Bukan Takdir tidak banyak menjelaskan konsep baru. Sebagian besar konsep di buku ini telah dijelaskan panjang lebar di buku serial sebelumnya, Anak Bukan Kertas Kosong. Meski demikian, ada dua perbedaan utama antara kedua buku tersebut. Pertama, Bakat Bukan Takdir memberi penekanan yang lebih tegas mengenai pentingnya pengembangan bakat untuk menyiapkan anak berkarier cemerlang di jaman kreatif.

iklan-fb-1200-900-no-button2

Kedua, Bakat Bukan Takdir lebih praktis karena memang disusun sebagai panduan bagi orang tua dalam melakukan pengembangan bakat anak. Setiap fase perkembangan bakat anak dijelaskan melalui cerita obrolan, penjelasan singkat, bagan/tabel dan latihan yang didesain indah, untuk memanjakan mata pembaca. Karena itu, Bakat Bukan Takdir tidak cukup dibaca, tapi dikerjakan dan diterapkan untuk mendapatkan manfaatnya.

Bakat Bukan Takdir diawali dengan survei singkat yang bertujuan membantu orang tua memahami kesiapan anak berkarier cemerlang di masa depan. Hasil survei tersebut adalah cermin bagi orang tua mengenai efektivitas pengembangan bakat anaknya. Orang tua bisa mengetahui pada area mana yang sudah optimal dan mana area pengembangan bakat anak yang masih perlu lebih dioptimalkan.

Pada bagian berikutnya, orang tua diajak mempelajari karakteristik zaman kreatif serta berlatih mengenali konsekuensinya terhadap pilihan profesi pada zaman itu. Setelah itu, pembaca diajak memikirkan ulang tentang bakat anak. Ada penjelasan singkat tentang salah kaprah bakat dan pengembangan bakat, inti dari buku Bakat Bukan Takdir. Dilanjutkan dengan paparan singkat tentang pentingnya bakat pada zaman kreatif.

Pada dua bagian berikutnya, orang tua diajak belajar menjadi pendidik yang menumbuhkan. Apa pentingnya? Dalam pendidikan, peralatan yang terpenting bukanlah gedung, fasilitas atau perlengkapan tapi diri pendidik itu sendiri. Setelah mengembangkan kualitas diri, orang tua diajak untuk berlatih mengembangkan kemampuan pada dua fase siklus perkembangan bakat anak yaitu: fase eksplorasi dan fase belajar mendalam.

Pada fase eksplorasi (anak usia 0-7 tahun), orang tua diundang belajar melakukan stimulasi, mengenali dan refleksi kecerdasan majemuk anak. Dalam Bakat Bukan Takdir akan dipaparkan ciri dan cara menstimulasi setiap delapan kecerdasan majemuk. 

Pada fase Belajar Mendalam (anak usia 7 – 13 tahun), orang tua berlatih memandu anak menentukan bakat yang akan menjadi fokus belajarnya serta menumbuhkan kegemaran dan ketekunan belajar anak sesuai bakatnya itu.

Pada bagian akhir, orang tua berlatih menstimulasi anak membuat protofolio karya bakat sebagai media untuk menilai dan merefleksikan hasil belajarnya. Berbekal karya bakat itu, anak akan siap masuk pada fase berikutnya dari siklus perkembangan bakat anak yaitu Arah Karier (anak usia di atas 13 tahun) dan Berkarier (di atas 18 tahun). Karya bakat yang menjadi modal bagi anak untuk siap berkarier cemerlang di zaman kreatif.

Bakat Bukan Karier bisa menjadi panduan bagi orang tua berlatih secara mandiri. Namun bila orang tua ingin proses yang lebih intensif, tim penulis menyediakan kelas Pengembangan Bakat Anak, baik yang terbuka untuk publik maupun khusus untuk suatu lembaga/perusahaan.

Pada penulisan buku Bakat Bukan Takdir, saya sengaja mengajak penulis kedua yang berpengalaman dalam melakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di berbagai perusahaan dari industri yang beragam. Namanya Andrie Firdaus, seorang kawan lama yang dulu kerap memandu bersama sebuah pelatihan. Jadi harapannya kami akan berpasangan kembali untuk memandu kelas Pengembangan Bakat Anak.

Saat ini, buku Bakat Bukan Takdir telah masuk proses cetak yang akan siap beredar pada pertengahan bulan Maret 2016. Kami membuka pre-order buku ini dengan tanda tangan penulis mulai 1 Maret 2016 pukul 19.00 WIB. Bila anda berminat mendapatkannya, kunjungi Bakat.TemanTakita.com.

Demikian gambaran besar isi buku Bakat Bukan Takdir. Apa kesan anda mengenai buku ini? 


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

6 thoughts on “Bakat Bukan Takdir, Karena Setiap Anak Berhak Punya Impian”

  1. ipeh alena says:

    Wajib Baca nih 🙂

  2. adhi says:

    Bakat akan kalah dengan kerja keras jika bakat tersebut tidak disertai dengan kerja keras

    1. Pete says:

      Jika orang bekerja sesuai dengan bakatnya, maka dia akan melejit lebih cepat daripada orang yang bekerja tidak sesuai dengan bakatnya. Mengapa harus memaksakan diri untuk bergerak pada bidang yang memang bukan jalurnya? Apa yang terjadi jika kereta api berjalan di jalanan aspal biasa? Memang bisa berjalan, tapi pasti terseok-seok karena memang bukan jalurnya.

      Ini adalah pertanda seseorang yang tidak memahami akan kemampuan dan juga bakatnya. Namun, apa boleh dikata. Pada kenyataanya banyak sekali orang Indonesa yang tidak memahami akan bakatnya, sehingga banyak sekali orang yang salah jurusan.
      Seharusnya dia bergerak di bidang A, tapi malah bergerak di bidang B.

      Ingat kata deddy corbuzier soal pendidikan? Pada intinya ini berawal dari pendidikan dasar. Bahkan guru sebagai pendidik tidak mengenali akan kemampuan si anak dan tidak bisa mengarahkan si anak, seharusnya berjalan ke arah mana. Akibatnya si anak hanya diforsir terus-menerus. Anak menjadi lupa akan kemampuan sebenarnya yang dia miliki, sehingga tidak akan mengenali bakatnya dan berjalan ke arah yang mungkin saja bukan jalur yang dia bisa lalui.

      Inilah Indonesa

      1. Bambang says:

        iya setuju juga
        bagus

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang