(Video) Belajar Aikido, Ken Penggalih Suci Belajar Menjaga Diri
Ketika pertama kali belajar Aikido, Ken merasa enggan karena menganggapnya penuh kekerasan. Tapi setelah paham, ia pun berubah pikiran dan tekun belajar Aikido
Belajar Aikido bukan sesuatu yang disukai oleh Ken Penggalih Suci. Ia menganggap Aikido penuh dengan kekerasan yang tidak disukainya. Tapi penjelasan dari sang Guru membuat Ken memahami inti dari Aikido yaitu seni bela diri yang bukan bertujuan menyakiti. Aikido pun tidak mengenal kompetisi atau lomba. Setelah tahu hal tersebut, Ken justru gemar dan tekun belajar Aikido. Baginya, belajar Aikido penting baginya karena melatihnya menjaga diri tanpa tergantung pada orang lain.
Karena Aikido tidak mengajarkan untuk menyakiti orang lain, maka Ken sempat bingung ketika ditawarkan untuk melakukan simulasi. Ken yang belajar di AikidoJogja.com mengatakan Aikido tidak mempunyai jurus yang aktif untuk menyerang orang lain. Bila tidak diserang, maka Aikido hanya diam. Karena itu untuk melakukan simulasi, Ken mengundang relawan untuk tampil di atas panggung Suara Anak.
Di Suara Anak, Ken berbagi pengalaman lika-liku ketekunannya dalam belajar Aikido. Ia menceritakan kegembiraan maupun kesulitan yang dihadapinya. Silahkan saksikan video berikut ini
Suara Anak adalah acara yang memberi kesempatan buat anak-anak melakukan presentasi 5 – 8 menit mengenai kegemaran atau bakatnya. Apakah semacam seminar? Ada kesamaannya yaitu sama-sama ada pembicara, tapi pada Suara Anak tidak ada sesi tanya jawab.
Suara Anak bukan lomba, artinya tidak ada anak dibandingkan dengan anak yang lain. Setiap anak telah dianugerahi bakat uniknya sendiri. Sepanjang gemar dan tekun melakukan aktivitas bakatnya, anak bisa tampil dan presentasi di Suara Anak. Tekun tidak dinilai dari berapa jumlah piala yang didapatkan, tapi dari seberapa sering anak melakukan aktivitas seru sesuai kegemaran atau bakatnya.
Manfaat tampil di Suara Anak
- Belajar bercerita di depan publik. Bercerita mengenai bakat di depan publik membuat anak menyadari suka dukanya dalam menekuni bakatnya. Anak belajar merangkai kata dan mengkomunikasikan pengalamannya pada banyak orang.
- Membangun kepercayaan diri anak. Bakat anak itu seperti benih tanaman, hanya akan tumbuh berkembang bila mendapat apresiasi dan kesempatan. Bukan untuk dibanding-bandingkan, tapi kesempatan untuk tampil apa adanya dan mendapat apresiasi. Sebuah kesempatan untuk percaya diri tampil sebagai diri sendiri.
- Kesempatan saling belajar antar anak dengan beragam bakat. Suara Anak memfasilitasi anak-anak untuk saling belajar satu sama lain. Belajar bahwa setiap anak berhak menyukai dan menekuni kegemaran atau bakatnya. Belajar bahwa menyukai sesuatu yang langka bukanlah hal yang aneh. Belajar cara menghadapi kesulitan dalam menekuni bakatnya. Anak-anak belajar dari anak yang lain, yang umurnya sebaya, yang bahasanya sama, bahasa anak-anak.
- Mengenalkan bakatnya pada banyak orang. Anak bisa mengenalkan pada pengunjung Suara Anak. Selain itu, presentasi anak di Suara Anak akan didokumentasikan dalam bentuk video dan dipublikasikan di Youtube. tersebut dapat disaksikan oleh banyak orang sepanjang masa. Dengan tampil di Suara Anak, anak telah mengayunkan langkah awal membangun personal brand dan merintis karirnya.
Anda bisa menyaksikan video presentasi Suara Anak dengan klik di Facebook TemanTakita.com atau klik Youtube TemanTakita.com