Mari Bercerita, karena Kisah Kita Istimewa - Portal Bakat Anak

Mari Bercerita, karena Kisah Kita Istimewa

Diposting oleh:

Bakat Anak – Siapa orang terkenal yang Ayah Ibu jadikan inspirasi hidup?

Sebagian besar dari kita pasti mengenal sosok seperti Isaac Newton, Albert Einstein, Beethoven, dan masih banyak lagi. Kisah hidup orang-orang ini seringkali diceritakan ulang dalam buku, komik, bahkan film, pun diajarkan di sekolah maupun berbagai pelatihan motivasi.

Dalam beberapa kasus yang lain, tokoh yang menjadi inspirasi hidup kita biasanya cukup dekat dengan profesi atau kegemaran kita. Seorang guru bisa jadi mengidolakan Ki Hajar Dewantara, seorang pelukis mengikuti jejak Affandi, atau seorang politisi banyak diilhami oleh perjalanan hidup Bung Hatta. Ayah Ibu mungkin juga menceritakan kisah orang-orang terkenal ini pada anak.

Namun bagaimana dengan kisah hidup kita, yang merupakan orang-orang biasa? Seberapa berdampak kisah hidup orang biasa dalam hidup orang-orang terdekatnya?

Di belahan dunia lain, terdapat orang-orang biasa yang berbagi kisah hidup yang tak kalah menarik dengan kisah hidup orang-orang terkenal maupun selebritis. David Isaay menginisiasi sebuah gerakan sosial bernama StoryCorps pada 2003, setelah melihat bagaimana percakapan pribadi memiliki dampak yang mengubah kedua belah pihak, yang bertanya maupun yang bercerita.

Siapa yang bertanya, dan siapa yang bercerita? Ya orang-orang biasa. David berkeliling dari satu kota ke kota lain, mencari siapapun yang ingin menuturkan kisah hidupnya, untuk kemudian di merekam dan diunggah di internet agar dapat diakses lebih banyak orang. Suatu kali, melalui StoryCorps Myra Brown mengobrol dengan sang ibu yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Mereka berdua membicarakan kondisi sang ibu, dan bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi hubungan ibu dan anak ini.

“Saya berharap orang-orang biasa juga menyadari bahwa kisah hidup mereka penting, dan memahami bahwa hidup mereka juga berharga,” ungkap David.

bakat anak bercerita

 

StoryCorps kemudian diimplementasikan menjadi sebuah kurikulum bernama StoryCorpsU, yang diharapkan David Isaay dapat digunakan para pendidik di sekolah. Jennifer Klem-Clarke, seorang guru IPS di sebuah sekolah di California, menantang murid-muridnya untuk menceritakan kisah hidup inspiratif dari orang dewasa di sekitarnya dan merekamnya dalam sebuah podcast. Jennifer menyetel salah satu sampel percakapan StoryCorps agar murid-murid dapat merasakan bagaimana wawancara yang mengasyikkan dilakukan.

Selang seminggu setelah tantangan diberikan, murid-murid Jennifer diberi kesempatan untuk mendengarkan cerita mereka sendiri. Apa komentar mereka? “Kisah orang-orang biasa seperti kita ternyata nggak kalah menarik dari kisah para seleb, ya.”

Seorang murid berkisah tentang saudara kakeknya yang tak jadi bersekolah di sebuah sekolah luar biasa yang letaknya jauh, karena keluarganya berjuang agar mereka tetap dapat bersama. Murid yang lain berkisah tentang bagaimana pernikahan antarsuku kakek-neneknya menjadi gerakan hak azasi – pernikahan antarsuku sangat jarang dilakukan di masa kakek-neneknya. Podcast yang dibuat sang murid disetel kakek-neneknya saat ulang tahun pernikahan ke-50 mereka.

“Bertanya tentang kisah hidup seseorang yang Anda sayang,” ujar David, “Membutuhkan keberanian, empati, dan kemauan untuk mendengarkan. Kita dapat memperkuat komunikasi sekaligus relasi satu dengan yang lain.” Ini juga memperlihatkan bagaimana stimulasi kecerdasan diri dan kecerdasan relasi anak dapat dengan mudah dilakukan bersama dengan keluarga melalui mengobrol dan bercerita.

Saat orang-orang biasa seperti kita ternyata juga punya kisah hidup yang spesial, itu adalah tanda bahwa kita semua istimewa, tanpa terkecuali. Ayah Ibu bisa mengajak anak belajar dari kisah hidup para tokoh, maupun kisah hidup keluarga kita. Alex Fernandez, seorang guru di Chicago yang juga menggunakan kurikulum StoryCorpsU untuk sesi bercerita tiap Jumat di kelasnya, mengungkapkan, “Ini adalah alasan utama mengapa kita menjadi pendidik. Bukan untuk menguji atau menilai para murid, namun membantu mereka berkembang menjadi manusia seutuhnya.”

Apa kisah keluarga yang terakhir kali Ayah Ibu obrolkan dengan anak?

 

Foto oleh Juhan Sonin


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang