Champions for Children dari UNICEF Indonesia untuk Suara Anak

Champions for Children dari UNICEF Indonesia untuk Suara Anak

Diposting oleh:

Champions for Children dari Unicef Indonesia untuk Suara Anak adalah apresiasi terhadap ketekunan anak Indonesia dalam menekuni bakat & kegemarannya. 

Pada suatu sore, kami menerima sebuah email dari UNICEF Indonesia dengan subyek Invitation Letter- Champions for Children Event. Email tersebut membawa sebuah kabar bahwa TemanTakita.com mendapat kepercayaan untuk menjadi pejuang hak-hak anak. Dalam percakapan lebih lanjut, kepercayaan menjadi Champions for Children tersebut diberikan pada Suara Anak. Sebuah forum yang diinisiasi oleh TemanTakita.com bagi anak-anak untuk berbagi pengalamannya menekuni suatu bakat atau kegemaran.

Champions for Children Unicef Indonesia Suara Anak TemanTakita.com

Apa itu Champions for Children? UNICEF dalam email terpisah menjelaskan sebagai berikut:

“Champions for Children adalah komunitas individu-individu yang dihormati di bidangnya dimana mereka bekerja bersama UNICEF dan pihak lainnya untuk membuat perubahan berarti dan jangka panjang bagi kehidupan anak-anak Indonesia yang lebih baik. Melalui kapasitas pribadi masing-masing, mereka memfasilitasi peran serta masyarakat dalam upaya pemenuhan hak-hak anak sebagai bagian dari gerakan atau koalisi untuk anak-anak Indonesia.  Champions for Children percaya bahwa anak-anak adalah urusan semua orang, dan setiap anak berhak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar dan berkembang, untuk dilindungi dari bahaya, dan untuk mencapai potensi maksimalnya. Pelajari lebih lanjut tentang Champions for Children di www.unicef.or.id

Mengapa Suara Anak menjadi Champions for Children? Salah satu hak anak adalah hak berkarya, berpendapat dan berkumpul (Sumber: Aku Anak Dunia). Suara Anak merupakan forum yang memfasilitasi anak untuk mendapatkan hak tersebut. Anak bisa menentukan kegemaran atau bakat yang ingin dipelajari sehingga menghasilkan suatu karya sesuai potensi dirinya. Di Suara Anak, anak-anak bisa menyampaikan pendapat mengenai diri dan kehidupannya. Sementara bila mengacu pada paparan di atas, Suara Anak bisa dikategorikan membela hak anak untuk mencapai potensi maksimalnya.

Pemberian kepercayaan tersebut dilakukan melalui acara penyerahan piagam yang dilakukan di Jakarta Marketing Week yang diadakan oleh Markplus pada Sabtu, 14 Mei 2016 di Kota Kasablanka Mall. Pada kesempatan tersebut, piagam diberikan oleh Gunilla Olsson dari UNICEF Indonesia dan Yohana Yembise selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Wakil dari Suara Anak yang hadir untuk menerima piagam tersebut adalah Bukik Setiawan, inisiator Suara Anak dan TemanTakita.com.

Champions for Children Unicef Indonesia Suara Anak TemanTakita.com 2

Dalam kesempatan itu, Bukik Setiawan, penulis buku Bakat Bukan Takdir menegaskan bahwa Anak Bukan Kertas Kosong, tapi mempunyai potensi dan kemauan belajar yang luar biasa. Sayangnya kehidupan orang dewasa tidak memberi kesempatan yang memadai buat anak-anak mengembangkan potensi dan menjadi dirinya sendiri. 

Untuk itu, Suara Anak hadir memberi kesempatan pada anak-anak berbagi pengalaman menekuni bakat dan kegemarannya. Pada Suara Anak, anak-anak berperan menjadi guru dan pemimpin. Contoh, Mikail Kaysan yang mengajarkan ketekunan sebagai Pengamat Burung. Sang Puan Daulat yang memimpin untuk melindungi lahan pertanian dan menghargai petani. Mereka bicara bukan hanya dengan kata, tapi juga dengan karya dari hasil belajar yang mereka tekuni selama ini.

Dengan adanya kepercayaan Champions for Children dari Unicef Indonesia, diharapkan Suara Anak dapat berkembang dan diadakan di lebih banyak daerah di Indonesia, dan bahkan di negara lain. Suara Anak yang digerakkan oleh relawan yang bekerja suka cita tentu butuh dukungan dan partisipasi masyarakat luas. Bila Anda berminat menjadi relawan Suara Anak di daerah anda, silahkan email ke Halo@IDcerita.org.

Dalam sebuah kesempatan, Fio, salah seorang presentan Suara Anak Keenam Yogyakarta melontarkan keinginnya, “Aku ingin Suara Anak kalau bisa sampai pelosok negeri, masuk ke desa atau hutan yang terpencil”.  Semoga impian Fio dapat terwujud sehingga lebih banyak ruang bagi anak untuk menjadi diri terbaiknya.

Sumber foto: email dan twitter @UnicefIndonesia


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang