Inilah 3 Alasan Mengapa Orangtua Perlu Belajar Dari Anak-anak
Bakat Anak – Orang dewasa belajar dari anak-anak, mungkinkah?
Sebagian besar orang dewasa percaya bahwa mereka memiliki banyak pengalaman. Itulah sebabnya anak-anak harus belajar dari orang dewasa, termasuk orangtuanya, yang sudah banyak makan asam garam kehidupan. Namun apa jadinya kalau ternyata kita perlu belajar dari anak-anak?
Anggapan orang dewasa tentang anak-anak
Jika Anda ditanya, “Anak-anak itu seperti apa, sih?” apa kira-kira jawaban Anda? Tidak mampu? Butuh belajar banyak hal? Atau kekanak-kanakan? Seringkali orang dewasa menganggap bahwa anak-anak adalah makhluk yang lemah dan tidak berpengalaman. Atribut anak-anak adalah kelemahan dan kekeliruan, sehingga mereka harus belajar menjadi benar dari orang dewasa.
Di satu sisi, anggapan tersebut bisa jadi benar karena kita melihat bahwa anak-anak masih dalam masa pertumbuhan dan perlu berkembang, sehingga diperlukan pendampingan dari orang dewasa – terutama orangtuanya. Namun apakah hal tersebut menjadikan orang dewasa sebagai pihak yang selalu benar, sedangkan anak-anak di pihak yang keliru?
Apa kata anak-anak tentang orang dewasa?
Jawabannya adalah tidak. Adora Svitak, gadis berusia 12 tahun, dengan percaya diri berbagi di forum TED, bahwa ada hal-hal yang membuat orang dewasa perlu belajar dari anak-anak. Adora memulai presentasinya dengan menampilkan fakta sederhana: saat orang dewasa dianggap lebih mampu dan lebih benar dari anak-anak, ternyata mereka jugalah yang menimbulkan berbagai kerusakan dan kesengsaraan di muka Bumi ini.
Padahal, dengan asumsi bahwa orang dewasa lebih berpengalaman ketimbang anak-anak, seharusnya mereka bisa membawa lebih banyak kebaikan ketimbang keburukan – termasuk bagi anak-anak, kan? Namun kenyataan berkata lain. Itulah sebabnya, dalam presentasi TED yang dibawakan oleh Adora Svitak, bukan hanya anak-anak saja yang perlu belajar dari orang dewasa, melainkan sebaliknya juga: orang dewasa, termasuk Ayah Ibu, perlu belajar dari anak-anak. Anda dapat menyimak video presentasi Adora Svitak di bawah ini.
3 alasan mengapa orangtua perlu belajar dari anak-anak
Di satu sisi, sewajarnya anak-anak belajar mengembangkan dirinya agar bisa berkarya dan berkontribusi dalam masyarakat. Di sisi lain, kita sebagai orangtua, mungkin belum bisa menjadi teladan yang baik bagi mereka. Itulah sebabnya, kelapangan dada untuk belajar dari anak-anak menjadi hal yang berharga buat orang dewasa seperti kita. Setidaknya, terdapat tiga alasan mengapa Ayah Ibu perlu belajar dari anak-anak:
1. Anak-anak tidak takut bermimpi
Hal ini sempat disinggung Adora, tentang bagaimana orang dewasa seringkali punya terlalu banyak pertimbangan, termasuk memikirkan biaya dan risiko kegagalan, yang membuat mereka sukar membuat kemajuan. Sedangkan anak-anak tidak pernah takut bermimpi. Bagi anak-anak, apapun yang terjadi nanti, yang penting bermimpi terlebih dahulu. Mungkin tampak utopis bagi orang dewasa, namun keberanian untuk bermimpi adalah alasan pertama mengapa kita perlu belajar dari anak-anak.
Keberanian untuk bermimpi adalah saat ketika kita mampu melihat titik terang di antara suramnya kenyataan di sekeliling kita.
2. Anak-anak bersikap apa adanya
Kebanyakan orang dewasa, mungkin termasuk saya dan Anda, selalu berpikir apa kata orang lain tentang diri kita. Saat sebuah tindakan mungkin dinilai negatif oleh kebanyakan orang, kita akan urung melakukannya. Pada akhirnya, hidup kita lebih banyak ditentukan oleh pendapat orang lain ketimbang keyakinan kita sendiri. Misalnya, banyak orang menempuh jalan karier yang dianggap bagus oleh banyak orang, meskipun dalam hati mereka tidak cocok dengan karier yang sedang ditempuh.
Anak-anak bersikap sebaliknya; dengan hati dan pikiran yang masih polos, anak-anak bersikap apa adanya, serta yakin dengan pilihannya. Mereka tidak takut gagal maupun dianggap buruk oleh orang-orang di sekitarnya. Kita mungkin menganggap hal ini konyol atau kekanak-kanakan, namun keyakinan anak-anak bisa menjadi pelajaran berharga bagi orang dewasa. Bersikap apa adanya adalah alasan kedua mengapa kita perlu belajar dari anak-anak.
Bersikap apa adanya membantu kita terbuka pada sekeliling tentang keyakinan kita.
3. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa
Kita, orang dewasa yang menganggap bahwa sudah terlalu rumit untuk diperhatikan, seringkali meluputkan banyak hal yang ternyata diminati oleh anak-anak. Kesibukan membuat kita sukar takjub pada hal-hal kecil yang membuat anak-anak takjub, semisal saat melihat bunga mekar, atau saat melihat matahari terbenam.
Sebaliknya, anak-anak punya rasa ingin tahu yang luar biasa, yang membuat mereka bertanya banyak hal – termasuk hal-hal yang sudah dianggap biasa dan “memang begitu adanya” oleh orang dewasa. Pertanyaan anak-anak yang begitu banyak mungkin membuat kita gusar karena merepotkan, padahal sebagai manusia, kita tidak boleh kehilangan rasa ingin tahu kita. Rasa ingin tahu adalah alasan ketiga mengapa kita perlu belajar dari anak-anak.
Rasa ingin tahu membuat kita tidak menelan informasi begitu saja, namun terus menyelidiki sampai merasa yakin.
Nah, apakah Ayah Ibu masih ragu untuk belajar dari anak-anak, termasuk anak Anda sendiri?
Foto oleh xdxd_vs_xdxd