3 Inspirasi Pengembangan Bakat Anak saat Lebaran - Portal Bakat Anak

3 Inspirasi Pengembangan Bakat Anak saat Lebaran

Diposting oleh:

Bakat Anak – Percayakah Ayah Ibu kalau lebaran bisa menjadi momen yang tepat untuk belajar?

Tak terasa, lebaran tinggal menghitung hari. Saat beberapa minggu lalu jalanan di sore hari disibukkan dengan mereka yang ingin berbuka puasa bersama di rumah, kini jalanan lebih disibukkan oleh arus mudik. Berbondong-bondong pulang ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga tercinta.

Nah, buat Ayah Ibu, lebaran bisa menjadi sebuah kesempatan belajar yang besar. Mengapa? Saat lebaran, kita berkumpul dengan beragam keluarga, beserta anak-anak mereka. Tentunya, saudara-saudara kita punya seninya sendiri dalam mengasuh dan mengembangkan bakat anak. Hal ini mungkin saja tercermin dari perilaku anak yang dapat kita amati saat berkumpul bersama keluarga.

bakat anak lebaran

 

Tidak ada satu cara terbaik dalam mendidik dan mengembangkan bakat anak, karena setiap anak dianugerahi desain unik berupa kecerdasan majemuk, yang komposisinya berbeda dengan anak lain. Namun, tidak ada salahnya berbagi inspirasi dengan sesama orangtua. Nah, inspirasi pengembangan bakat anak apa saja yang bisa Ayah Ibu peroleh selama berkumpul bersama keluarga saat lebaran?

Anak Bukan Kertas Kosong

Anak bukanlah kertas kosong. Ini harus menjadi hal yang tak henti-hentinya kita ingat dalam menjalankan misi pendidikan yang menumbuhkan. Dan hal ini, Ayah Ibu mungkin lebih mudah mendapati bahwa anak memang bukan kertas kosong dengan mengamati perilaku lebih banyak anak, tak cuma anak sendiri. Lebaran menjadi kesempatan yang tepat untuk melakukannya, karena kita bisa berkumpul dengan sanak saudara.

Ayah Ibu bisa mengamati saat mereka bermain. Adakah anak yang terkesan mengatur jalannya permainan? Adakah yang memilih bermain sendiri? Adakah yang terampil menggunakan alat-alat? Setiap anak dianugerahi Tuhan komposisi kecerdasan majemuk yang berbeda-beda. Anak lain mungkin memiliki bakat tertentu, demikian pula anak Ayah Ibu. Tidak ada suatu bakat yang lebih baik ketimbang bakat yang lain; patokannya justru dilihat dari proses perkembangan bakat anak kita sendiri.

Setiap Orangtua itu Istimewa

Bagaimana anak tumbuh dan berkembang menjadi dirinya sekarang, tidak lepas dari campur tangan kedua orangtuanya. Saat kita memiliki kekuatan karena kitalah yang paling mengenal anak kita – dan harusnya memang demikian – kita sebagai orangtua pun pasti memiliki keterbatasan. Bertemu dengan keluarga yang lain saat lebaran memberi kesempatan kepada kita untuk berbagi inspirasi tentang pendidikan yang menumbuhkan.

Kita bisa berbagi tips tentang pengembangan bakat anak, baik dari memanfaatkan sumber belajar, memberikan anak kesempatan untuk mengarahkan proses belajarnya sendiri, sampai dengan bagaimana menampilkan hasil belajar anak secara tepat.

Mari Berkolaborasi

Saat anak Ayah Ibu berinteraksi dan bermain bersama saudara-saudaranya, ini menjadi saat yang tepat melihat bagaimana mereka berkolaborasi. Apa artinya bagi anak? Anak tidak harus berkumpul dengan teman-teman yang memiliki bakat yang sejenis, sebagaimana misalnya, ketika anak mengikuti kursus bakat tertentu. Meskipun, dalam satu kursus bakat pun, komposisi kecerdasan majemuk anak pun bisa berbeda-beda.

Idenya adalah, mempertemukan anak dengan anak lain yang memiliki bakat berbeda bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkolaborasi. Bahkan, pada kegiatan-kegiatan yang sederhana, seperti bermain. Seperti yang telah saya contohkan, akan ada anak yang secara alami akan menjadi pemimpin permainan. Beberapa anak lain menggunakan ketangkasannya untuk, misalnya, mencetak skor dalam suatu permainan. Yang lain membantu pemimpin mengatur strategi, dan seterusnya.

Ini mencerminkan bagaimana anak nantinya dapat menggunakan bakat yang ditekuninya dalam berkarier. Apapun bakat anak Ayah Ibu, selalu ada tempat baginya dalam sebuah ekosistem bakat. Dalam bermusik misalnya, ada yang menjadi produser, penulis lagu, penyanyi, pemain musik, teknisi suara, dan lain-lain. Masing-masing peran dibutuhkan dalam berkolaborasi, dan tugas anak nantinya adalah menemukan tempat di mana ia dapat berperan dalam suatu ekosistem bakat.

Selamat lebaran, semuanya!

Apa inspirasi belajar yang ingin Ayah Ibu bagikan saat merayakan lebaran bersama keluarga?

 

Foto oleh Abdillah Wicaksono


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang