Kak Aiodongeng dan 4 Kekuatan Bercerita yang Harus Anda Ketahui
Bakat Anak – Apakah anak suka berceloteh dan menuturkan berbagai cerita di rumah?
Bercerita mungkin kegiatan yang sepele, yang kita lakukan tanpa kita sadari? Ya, cerita selalu mengisi hari-hari kita, termasuk dalam rumah. Cerita membangun kedekatan dalam keluarga, orangtua dengan anak. Tahukah Ayah Ibu, bahwa bercerita adalah salah satu kegiatan manusia paling kuno yang tercatat dalam sejarah dan masih relevan saat ini? Siapa yang anaknya gemar bercerita?
Bercerita terhitung sebagai kegiatan yang populer di masa prasejarah, terbukti dengan keberadaan berbagai media bercerita yang terlukis di gua-gua. Saat ini pun, cerita digunakan dalam berbagai bidang untuk menarik perhatian manusia: dari film, iklan TV, kisah motivasi, dan masih banyak lagi. Di tingkat keluarga pun, bercerita menjadi hal esensial: dari dongeng sebelum tidur, hingga menantikan cerita anak di hari pertama sekolahnya.
Karena terlihat biasa dan dilakukan sehari-hari, Ayah Ibu mungkin tidak terlalu menaruh perhatian pada dampak dan kekuatan bercerita. Kita mungkin tak terpikir menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari kebiasaan keluarga, atau di satu sisi, menuntut anak ngomong namun sama sekali tak menuturkan pengalaman diri kepada anak. Padahal, manfaatnya ada banyak lho, baik sebagai sebuah kegiatan di rumah, maupun lebih lanjut, sebagai kegemaran anak! Apa sajakah?
Pamela Rutledge, direktur Media Psychology Research Center di Fielding Graduate University, mengungkapkan empat kekuatan bercerita, dan membenarkan bahwa bercerita adalah kecakapan yang perlu diasah. Pertama, bercerita adalah cara berkomunikasi utama kita, dari zaman dulu hingga sekarang. Media dan caranya mungkin berubah-ubah, namun selalu ada pesan yang ingin disampaikan dalam menuturkan cerita. Cerita yang baik membuat kita nyaman, karena kita menyadari ada pola yang selalu digunakan dalam cerita, dan bahwa konflik yang diangkat akan berakhir dengan sebuah resolusi.
Kedua, bercerita adalah cara mempererat hubungan. Ayah Ibu selalu punya cerita yang ingin disampaikan kepada anak, dan bahkan saat menjadi kakek nenek nantinya, saya rasa Anda ingin menuturkan banyak cerita kepada para cucu. Ia mengikat hubungan keluarga, termasuk suka duka yang kita alami bersama dengan anggota keluarga yang lain.
Belajar Merumuskan Arah Karier dari Isyana Sarasvati
Belajar Pemrograman dari Kecil? Inilah Manfaatnya
Bertanya, Bekal menjadi Wartawan sekelas Bondan Winarno
Ketiga, bercerita adalah cara berpikir. Anak yang gemar bercerita belajar banyak hal tentang menuturkan pengalaman hidup atau imajinasi mereka dengan cara yang bisa dimengerti orang lain. Selain kecerdasan aksara, yang jelas digunakan, anak juga menggunakan kecerdasan logika untuk membuat suatu cerita yang runtut dan logis.
Keempat, bercerita adalah cara melatih imajinasi. Kita sudah mengetahui bahwa cerita fiksi – alias pengalaman yang diimajinasikan – punya dampak yang sama dengan pengalaman nyata. Dengan bercerita dan mendengarkan cerita, anak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi seseorang yang lain – dengan kata lain, anak kemudian belajar berempati.
Dengan mengetahui kekuatan bercerita, Ayah Ibu tentu menyadari betapa pentingnya aktivitas ini dan dampak apa yang bisa anak bisa rasakan maupun berikan pada orang lain melalui bercerita. Tidak hanya sebagai kegemaran saja, bercerita pun menjadi arah karier anak, lho! Ariyo Zidni, yang lebih dikenal sebagai Kak Aio atau Kak @Aiodongeng, adalah satu di antara sekian banyak orang yang menjadikan bercerita sebagai profesi utamanya.
Kak Aio yang merupakan seorang pustakawan memfokuskan karier berceritanya dalam konteks mendongeng. Ia memulai kegiatan mendongeng sejak 1999 sampai saat ini, termasuk terjun mendongeng untuk anak-anak penyintas bencana alam, baik tsunami Aceh, gempa Bantul, banjir besar Jakarta, hingga pasca erupsi Gunung Merapi. Dikutip dari situs miliknya, Kak Aio percaya bahwa (men)dongeng itu demi ceria, cita, impian, dan imajinasi anak.
Kepiawaiannya dalam mendongeng membuatnya bisa berbagi ilmu dalam lokakarya mendongeng yang diadakannya, menulis cerita, menjadi dosen untuk mata kuliah terkait di salah satu universitas ternama di Indonesia, dan terutama, menjadi seorang pendongeng di tingkat nasional dan internasional. Upaya Kak Aio dalam mendongeng memperlihatkan bahwa kegemaran bercerita yang mungkin anak Ayah Ibu lakukan sekarang, tak akan percuma, bahkan bisa menjadi salah satu pilihan kariernya di masa depan.
Nah, sudahkah anak (dan Ayah Ibu) bercerita hari ini?
Foto dicuplik dari sini