Kakak-Beradik ini Rayakan Ulang Tahun dengan Membuat 900 Roti Isi untuk Tunawisma
Bakat Anak – Bagaimana anak terinspirasi untuk merayakan kebaikan dengan cara luar biasa?
Acara ulang tahun dengan tiup lilin, itu sudah biasa. Mengadakan traktiran sambil memeluk kado yang diberikan teman-teman, sudah biasa juga. Namun, dua kakak-beradik yang baru beranjak belasan tahun ini punya caranya sendiri untuk berbagi sembari merayakan ulang tahun bersama teman-teman mereka. Gimana caranya?
Di Indonesia, kita mengenal setidaknya dua cara merayakan ulang tahun anak: pertama, dirayakan di tempat makan cepat saji, dan kedua, saat anak tumbuh menjadi remaja, ditodong traktiran oleh teman-temannya. Saat ulang tahun dirayakan, biasanya orangtua maupun teman-teman anak akan memberikan kado yang sudah dinanti-nantikan. Tentu, siapa yang menolak jika diberi hadiah?
Ulang tahun yang tidak biasa
Namun dua anak ini justru enggan merayakan ulang tahun mereka dengan cara yang biasa. Dilansir oleh Hufftington Post, Nate dan Quinn Mitchell, kakak-beradik ini tetap mengundang teman-temannya untuk datang ke rumah. Namun apa yang mereka lakukan sepanjang hari itu adalah hal yang luar biasa.
Quinn, sang adik, baru saja bertambah usia menjadi 10 tahun pada 3 Oktober lalu, sedangkan sang kakak, Nate, akan menginjak 13 tahun pada 18 Desember nanti. Tahun ini, mereka berdua memutuskan untuk merayakan ulang tahun secara bersamaan. Saat mereka mulai menghubungi para undangan yang berjumlah lebih dari 100, teman-teman mereka terkejut karena tidak perlu membawa kado. Beneran nggak perlu bawa kado??
Sebagai gantinya, Nate dan Quinn meminta kawan-kawan untuk membawa… roti tawar dan daging burger, yang biasa menghinggapi kulkas di rumah masing-masing. Ya, kedua kakak-beradik ini ingin berbagi makanan kepada para tunawisma di dekat rumah mereka di Albany, New York. Roti dan daging burger tersebut nantinya akan dibuat roti isi bersama-sama dalam rangka merayakan ulang tahun Nate dan Quinn.
Aku melihat bahwa aku punya banyak persediaan di rumah, dan aku tumbuh dalam keluarga yang baik, sehingga aku memutuskan untuk membuat roti isi dan membagikannya kepada para tunawisma. – Quinn Mitchell
Pay It Forward
Ulang tahun Nate dan Quinn berjalan dengan sangat meriah. Ada berbagai kegiatan, dari bermain game, lomba makan, dan yang tak kalah seru tentu saja adalah kegiatan membuat roti isi bersama-sama. Bahan-bahannya dikumpulkan dari setiap anak yang sudah membawa roti tawar dan daging burger. Sebanyak 900 roti isi kemudian disalurkan melalui Capital City Rescue Mission untuk diberikan kepada para tunawisma nantikan.
Saat ditanya mengapa ide ini muncul di benak Nate dan Quinn, kakak-beradik ini mengungkapkan bahwa mereka terinspirasi oleh gerakan sosial bernama Pay It Forward… Together, yang diusung tetangga mereka, Carol Darmetko. Nate dan Quinn kemudian ingin berbagi kebaikan dengan ide yang mereka bahas bersama dan dengan mudah mengajak anak-anak lain untuk turut bergabung.
Dengan merayakan ulang tahun secara bermakna, Nate dan Quinn Mitchell berharap agar orang-orang di sekitar mereka juga terinspirasi untuk berbagi kebaikan. Sang ibu dari kedua anak ini sampai bertutur, “Ini semua menggetarkan hati. Sangat menakjubkan melihat semua ini bekerja,” seperti dikutip dari News10.
Aku hanya berpikir bahwa hal ini baik untuk dilakukan, dan kita punya banyak hal sedangkan para tunawisma tersebut punya lebih sedikit, sehingga aku berpikir bahwa sebaiknya kita berbagi. – Nate Mitchell
Merayakan kebaikan dengan bermakna
Saat banyak orang dewasa mungkin meragukan kemampuan anak untuk melahirkan ide kreatif, Nate dan Quinn Mitchell menjadi bukti bahwa anak-anak kita pun sebenarnya punya kepekaan yang dapat ditumbuhkan terhadap dunia di sekitar mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan anak untuk berkarya dan merayakan kebaikan dengan bermakna – bahkan dengan menggandeng teman-teman sebayanya.
Apa hal kecil yang pernah dilakukan anak Anda, yang mungkin terlihat sepele, namun ternyata membuat saudara, orangtua, atau temannya bahagia? Kebahagiaan yang dirasakan orang lain membuat tindakan anak jadi bermakna, yang mana membuat anak ingin segera mengulang tindakan tersebut.
Tindakan ini bisa bermacam-macam, dari berbagi roti isi seperti yang Nate dan Quinn Mitchell lakukan, membantu teman mengerjakan PR, atau sekadar mengajari adik melipat kertas. Besar-kecilnya bukan masalah, namun yang terpenting adalah kebahagiaan yang dirasakan.
Itulah cara menumbuhkan perilaku positif anak: dengan menjadikannya bermakna.
Bagaimana Ayah Ibu memberi teladan anak untuk berbagi?
Foto ilustrasi oleh rabble