Masuk sekolah lebih cepat atau lebih lambat? Ini Hasil Risetnya - Portal Bakat Anak

Masuk sekolah lebih cepat atau lebih lambat? Ini Hasil Risetnya

Diposting oleh:

Kebanyakan orangtua beranggapan bila lebih cepat masuk sekolah, maka anak akan belajar lebih banyak dan lebih baik. Benarkah? Inilah kesimpulan risetnya 

Kebanyakan orang tua berpikir, anak lebih cepat masuk sekolah itu lebih baik. Karena semakin muda anak masuk sekolah maka semakin cepat anak belajar, semakin lama anak belajar, semakin bagus dalam mencapai prestasi akademik. Dalam beberapa kasus atau beberapa anak, logika tersebut bisa terbukti. Latihan lebih lama membuat anak lebih siap bukan?

Tapi apa kata riset mengenai hal itu? Bagaimana bila kita melihat kecenderungan umum pada anak dari berbagai negara? Inilah kesimpulan risetnya.

Anak-anak yang lebih tua mendapatkan skor 4 – 12 persentil lebih tinggi dibandingkan anak yang lebih muda pada kelas 4 dan 2 – 9 persentil lebih tinggi pada kelas 8 di berbagai negara yang diteliti…..(Kelly Bedard and Elizabeth Dhuey, 2005)

Anak masuk sekolah temantakita.com

Anak-anak yang lebih lambat masuk sekolah (sehingga lebih tua dibandingkan teman sekelas) justru mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang lebih cepat masuk sekolah. Dan dampak waktu masuk sekolah ini terus terlihat ketika anak naik kelas, dan bahkan ketika anak masuk jenjang kuliah. Anak yang lebih cepat masuk sekolah cenderung lebih kurang berminat melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi.

Mengapa?

Pertama, anak yang lebih lambat masuk sekolah mempunyai kematangan yang lebih baik dibandingkan teman sekelas. Kematangan yang berpengaruh pada interaksi sosial dengan murid lain maupun dengan guru. Kematangan membuat anak lebih mampu mengelola tuntutan sosial maupun tuntutan akademis.

Kedua, anak yang lebih lambat masuk sekolah mempunyai waktu lebih banyak untuk menguasai keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk belajar menguasai keterampilan yang lebih kompleks.

Ketiga, guru tanpa disadari lebih menyukai anak-anak yang lebih matang sehingga lebih memberi perhatian dan merekomendasikan anak-anak itu untuk mengikuti berbagai program akademik tambahan. Stimulasi yang lebih banyak membuat anak yang lebih matang mendapat tantangan dan kesempatan belajar lebih banyak.

Semoga hasil riset ini membuat kita sebagai orang tua lebih bijak dalam mengambil keputusan kapan waktu yang tepat buat memasukan anak sekolah.

Lalu bagaimana solusinya? 

Dalam psikologi dikenal dua konsep usia: usia kronologis dan usia psikologis. Usia kronologis adalah usia yang dihitung dari sejak anak kita lahir hingga saat ini. Usia psikologis adalah usia yang dihitung berdasarkan kemampuan psikologis anak. Idealnya, usia kronologis berjalan seiring dengan usia psikologis, tapi setiap anak unik, mengalami rute perkembangan yang berbeda-beda dengan ritme yang berbeda pula. Dalam memasukkan anak sekolah, jangan terpaku pada usia kronologis, tapi pada usia psikologis. Apakah anak saya sudah mampu mengatur kebutuhannya sendiri? Apakah anak saya sudah mampu mengikuti aktivitas belajar secara terstruktur? Apakah anak saya sudah bisa berinteraksi dengan teman seusia secara mandiri?

Apakah anda akan memasukkan anak ke sekolah lebih cepat atau lebih lambat? Apa faktor yang jadi pertimbangan anda? 
Sumber riset: The Persisntence of Early Childhood Maturity: International Evidence of Long-Run Age Effects. Baca juga: Interpreting the Evidence on Life Cycle Skill Formation
Sumber foto: Flickr

panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

14 thoughts on “Masuk sekolah lebih cepat atau lebih lambat? Ini Hasil Risetnya”

  1. Bagaimana jika sekolah itu keinginan anak ? Krna mungkin dia merasa dengan sekolah ia akan punya banyak teman. apakah qt sebagai orang tua salah jika mengikuti keinginan baik sang anak ?

    1. Pertama, kalau anak ingin makan sambal atau memainkan permainan bahaya, apakah dibolehkan? Tentu tidak bukan. Kita sebagai orangtua punya pertimbangan terhadap kesiapan dan kematangan anak. Karena sekolah bukan tempat yang bebas tekanan. Ada persaingan, ada kemungkinan anak diejek dan diperlakukan tidak menyenangkan. Jadi jangan jadikan keinginan anak sebagai alasan. Ijinkan selama anak sudah siap dan matang untuk bersekolah.

      Kedua, dari mana anak tahu kalau sekolah akan punya banyak teman? Yang tahu pasti orangtuanya, yang memberitahu anak. Wajar bila anak ingin. Tapi tidak adil bila orangtua hanya menyampaikan sebagian informasi. Orangtua juga perlu menyampaikan konsekuensi dari bersekolah, seperti harus bangun pagi, dan memenuhi aturan dari guru di sekolah.

  2. haning says:

    Umur berapa yang tepat untuk anak memulai sekolah

    1. Masuk SD usia kurang lebih 7 tahun. TK dan PAUD menyesuaikan dengan acuan itu

  3. kenny putri says:

    Setiap perkembangan anak kan beda beda tergantung pula asuh orang tua di rmh, jika umur muda tp dia sudah siap bersekolah kenapa enga..

    1. Karena itu, kalau baca akhir artikel ini yang jadi pertimbangan adalah kematangan anak.

  4. mariskova says:

    Di buku Raising Boys dari Steve Biddulph dijelaskan mengapa anak laki-laki sebaiknya masuk sekolah (SD) di usia 7 tahun. Saya pernah menulis ini di blog dan di forum dulu sekali dan mendapat respon beragam. Kebanyakan sih lebih setuju anak sekolah sedini mungkin hehe…

    Ini tulisan lama saya tentang itu http://www.mum-me.blogspot.co.id/2007/06/early-school-days.html.

  5. anglis says:

    kereeeen pak bukik, saya sepakat… dan karena kebetulan anak-anak saya lahirnya pas pertengahan tahun jd kami benar2 menghitung kapan kami mulai masukan dia ke PG/KB, biar hemat biaya juga karena ngk perlu ngulang TK nya kan…hahahha..so masuk SD inshaa Allah genap di usia 7 tahun

  6. gloria says:

    anak kami sekarang usianya 5 tahun, mau masuk 6 tahun. Dan belum sekolah TK. Semua keluarga besar dan teman sudah panik karena dia belum TK. Waktu anak kami usia 4 tahun, saya yang panik karena dia belum sekolah TK. Takit dia tidak bisa bergaul dengan usia sebayanya, tidak bisa membaca dan berhitung, tidak bisa disiplin. Tapi suami meyakinkan saya bahwa anak itu akan belajar secara alami. Kalau masuk sekolah dia dipaksa mengikuti aturan terlalu dini dan akibatnya dia tidak menikmati proses belajar mengajar, dan tertekan.

    Ternyata setelah dia berusia 5 tahun, saya mulai melihat bahwa anak kami ternyata perkembangannya sangat cepat. Bahkan tanpa sekolah TK, ketika siang hari dia akan pergi ke taman mencari teman-temannya yang beda negara. Karena kami tinggal di Jepang dan ia lancar komunikasi dengan temannya dalam bahasa Jepang karena ia belajar sendiri melalui pergaulannya setiap hari di taman. Bagkan ia bisa membaca dalam bahasa Jepang dan Indonesia padahal kami tidak intensif mengajarinya. Tapi karena ia ingin belajar sendiri dan sering bertanya pada kami orangtuanya. Dan saya melihat tanpa ia sadar ia menikmati proses belajarnya sendiri.

    Sampai sekarang kami melihat bahwa usia 7 tahun waktu yang baik menurut kami untuk ia langsung masuk ke SD. Dan memang akan banyak tantangan khususnya dari teman-teman dan keluarga besar, tapi kami sudah melihat sendiri bagaimana anak kami menikmati hari-hari ebrmainnya, yang tidak akan mungkin terulang lagi di masa yang akan datang.

    Maaf kepanjangan, hanya sekedar sharing…..terima kasih

  7. Sunarni says:

    Bagaimana jika sdh usia 5th lebih tp blm mau sekolah

  8. yuli kristiana says:

    Anak saya sudah masuk SD umur 5 setengah tahun. Alhamdulillah lancar . Yang penting anaknya yg mau dan kita orang tua jd pendorong yg baik. Yang penting kenali anak kita jd pendengarnya bukan sekedar menyuruhnya ikutin ritme dan cara belajar yg anak mau.

  9. iin says:

    saya guru sd…sangat setuju sekali dg artikel ini…usia ketika menginjak sekolah sangat berpengaruh…oke lah dia siap sekolah….sudah bisa calistung….tp sama seprti riset di artikel dan yang saya alami sendiri, kemauan dan tanggungjawab belajar akan menurun ketika menginjak kelas atas (4,5,6 sd)

  10. Yan says:

    Artikel yang bagus. Anak saya sekarang kelas 3, umur 8 tahun.

  11. Dian SP says:

    Kak boleh dicantumkan refrensinya? Baik judul buku atau artikel dr jurnal?

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang