(Video) Membuat Cerita, Allen Menjadi Gemar Belajar

(Video) Membuat Cerita, Allen Menjadi Gemar Belajar

Diposting oleh:

Belajar itu bukan menghafalkan yang membosankan, tapi membuat kreasi sebagaimana Allen belajar dengan membuat cerita. Bagaimana ceritanya? 

Membuat cerita ternyata cara belajar yang menyenangkan. Cara belajar membaca yang banyak dikenal adalah menghafalkan huruf kemudian mengejanya. Bagi anak TK, menghafalkan huruf bukan aktivitas yang mudah mengingat kemampuan berpikirnya. Dengan membuat cerita, anak belajar membaca dengan cara menyenangkan, bermakna dan membuatnya bangga.

Kurang lebih begitu gambaran yang dialami Allen dalam belajar membaca. Ia jadi gemar membaca buku maupun menyimak film berkat keasyikan membuat cerita. Setelah membaca buku, ia membuat cerita. Setelah menonton film, ia membuat cerita. Apalagi sang orangtua mendokumentasikan cerita buatan Allen menjadi buku mini yang membuat Allen jadi bangga. Lebih jelasnya, simak penuturan Allen di Suara Anak ini

Suara Anak adalah acara yang memberi kesempatan buat anak-anak melakukan presentasi 5 – 8 menit mengenai kegemaran atau bakatnya. Apakah semacam seminar? Ada kesamaannya yaitu sama-sama ada pembicara, tapi pada Suara Anak tidak ada sesi tanya jawab. 

Suara Anak bukan lomba, artinya tidak ada anak dibandingkan dengan anak yang lain. Setiap anak telah dianugerahi bakat uniknya sendiri. Sepanjang gemar dan tekun melakukan aktivitas bakatnya, anak bisa tampil dan presentasi di Suara Anak. Tekun tidak dinilai dari berapa jumlah piala yang didapatkan, tapi dari seberapa sering anak melakukan aktivitas seru sesuai kegemaran atau bakatnya.

Manfaat tampil di Suara Anak

  1. Belajar bercerita di depan publik. Bercerita mengenai bakat di depan publik membuat anak menyadari suka dukanya dalam menekuni bakatnya. Anak belajar merangkai kata dan mengkomunikasikan pengalamannya pada banyak orang.
  2. Membangun kepercayaan diri anak. Bakat anak itu seperti benih tanaman, hanya akan tumbuh berkembang bila mendapat apresiasi dan kesempatan. Bukan untuk dibanding-bandingkan, tapi kesempatan untuk tampil apa adanya dan mendapat apresiasi. Sebuah kesempatan untuk percaya diri tampil sebagai diri sendiri.
  3. Kesempatan saling belajar antar anak dengan beragam bakat. Suara Anak memfasilitasi anak-anak untuk saling belajar satu sama lain. Belajar bahwa setiap anak berhak menyukai dan menekuni kegemaran atau bakatnya. Belajar bahwa menyukai sesuatu yang langka bukanlah hal yang aneh. Belajar cara menghadapi kesulitan dalam menekuni bakatnya. Anak-anak belajar dari anak yang lain, yang umurnya sebaya, yang bahasanya sama, bahasa anak-anak.
  4. Mengenalkan bakatnya pada banyak orang. Anak bisa mengenalkan pada pengunjung Suara Anak. Selain itu, presentasi anak di Suara Anak akan didokumentasikan dalam bentuk video dan dipublikasikan di Youtube. tersebut dapat disaksikan oleh banyak orang sepanjang masa. Dengan tampil di Suara Anak, anak telah mengayunkan langkah awal membangun personal brand dan merintis karirnya.

Anda bisa menyaksikan video presentasi Suara Anak dengan klik di Facebook TemanTakita.com atau klik Youtube TemanTakita.com


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang