Menghadirkan Kebahagiaan Anak Finlandia di Rumah Anda - Portal Bakat Anak

Menghadirkan Kebahagiaan Anak Finlandia di Rumah Anda

Diposting oleh:

Bakat Anak – Apa sih, resep kebahagiaan anak Finlandia?

Ayah Ibu mungkin sudah mendengar bagaimana kiprah pendidikan dijalankan dengan sangat baik di Finlandia. Hal tersebut menjadikan mereka salah satu negara dengan anak-anak paling bahagia di dunia. Bagaimana pendidikan dikerjakan sehingga membuat anak-anak Finlandia bahagia? Dan mungkinkah menghadirkan kebahagiaan anak Finlandia di rumah kita?

Tentang anak-anak Finlandia

bakat anak kebahagiaan anak finlandia

Awal 2014 lalu, UNICEF menerbitkan hasil survei mereka mengenai kebahagiaan anak. Dilansir dari CNN Indonesia, hasil survei ini termasuk mendaftar lima negara teratas, termasuk Finlandia di urutan keempat. Tentu saja, dari kelima negara tersebut, semuanya adalah negara maju – meskipun pendapatan per kapita tidak secara langsung menentukan anak-anak mana yang lebih berbahagia.

Bagaimana dengan Finlandia? Sering disebut-sebut sebagai negara dengan tingkat pendidikan terbaik di dunia, Tim Walker, jurnalis The Atlantic menelusuri bagaimana performa pendidikan di sekolah-sekolah mereka, yang mungkin mencerminkan kebahagiaan anak-anak Finlandia. Ia tidak memilih menengok anak-anak SMA Finlandia yang kerap memecahkan rekor tes PISA, namun sebaliknya, pergi ke taman kanak-kanak.

Berbeda dengan kebanyakan taman kanak-kanak di zaman modern pada umumnya, Finlandia punya cara tersendiri untuk mendidik anak-anak ini. Kebanyakan taman kanak-kanak saat ini lebih mengedepankan aspek akademik, seperti belajar membaca, menulis, dan berhitung. Tenang, ini tak hanya terjadi di Indonesia saja, bahkan Amerika Serikat pun mengalaminya.

Jadi, apa cara Finlandia dalam mendidik anak-anak TK ini? Ya, membiarkan mereka bermain dengan leluasa.

Belajar seasyik bermain, mungkinkah?

Sebagian besar waktu – jika bukan seluruhnya – digunakan anak-anak TK di Finlandia untuk bermain. Beberapa taman kanak-kanak menyediakan satu hari bagi anak-anak untuk belajar menulis, misalnya, namun porsi utama jam belajar mereka adalah bermain. Kebahagiaan anak Finlandia ini pun tersirat kuat saat Tim Walker mencoba bertanya pada sekumpulan anak laki-laki di halaman yang sedang membikin sesuatu.

Tiga anak lelaki yang ditanya menjawab secara bersamaan bahwa mereka sedang membuat dam. Saat dikonfirmasi oleh guru mereka, anak-anak tersebut bersikeras bahwa mereka tak sedang melakukan apapun (belajar misalnya) selain membuat dam. Sang guru, Anni-Kaisa Osei Ntiamoah, kemudian berujar bahwa saking asyiknya mereka bermain, anak-anak tersebut tidak sadar kalau mereka sedang belajar.

[Anak-anak] belajar dengan sangat baik melalui bermain. Mereka bahkan tak sadar jika mereka sedang belajar karena mereka sangat tertarik [dengan kegiatan mereka saat itu].

Ringkasan penelitian bertajuk “The Power of Play” menyatakan pendapat yang sama dengan sang guru: “dalam jangka pendek dan panjang, bermain menyokong perkembangan kognitif, emosional, dan fisik anak… Saat bermain jadi menyenangkan dan berasal dari keinginan anak, mereka akan termotivasi untuk terlibat dalam berbagai kesempatan belajar.”

Menghadirkan kebahagiaan buat (dan dari) anak

Apa artinya? Bermain, seperti belajar, ternyata bisa menjadi kegiatan yang tidak menyenangkan bagi anak. Apa sebabnya? Bisa jadi, anak tidak menikmati permainan – entah karena tantangannya terlalu sukar atau terlalu mudah. Atau, yang lebih mengkhawatirkan, anak dikondisikan bermain namun ditekan untuk belajar sesuatu dari kegiatannya.

Padahal, jika becermin pada kebahagiaan anak Finlandia di taman kanak-kanak yang dikunjungi Tim Walker tadi, mereka asyik bermain, bukan untuk menjadi pintar atau tangkas dalam hal lain. Ya bermain saja. Sama halnya dengan belajar – cara terbaik belajar datangnya dari keinginan anak, bukan karena berbagai motivasi eksternal seperti peringkat di kelas, atau bahkan iming-iming hadiah. Anak mungkin bisa mendapatkan semuanya itu, namun bukan berarti belajar jadi menyenangkan buat mereka.

Kita mungkin belum bisa meniru suasana pembelajaran di Finlandia karena banyak hal, namun bukan berarti kita sama sekali tidak bisa menghadirkan kebahagiaan anak Finlandia di rumah kita. Selain tidak merampas waktu bermain anak – bahkan orang dewasa pun suka bermain, lalu mengapa anak dilarang – yang mungkin tak lagi dimiliki di sekolah, Ayah Ibu dapat mulai mendorong anak untuk belajar dengan cara terbaiknya, yakni belajar seasyik bermain.

Ya, dalam survei lain anak Indonesia memang digadang-gadang sebagai salah satu anak paling bahagia di dunia… namun kebahagiaan tersebut rasanya tidak ada kaitannya dengan keseruan belajar yang mereka alami.

Karena, menurut salah satu pepatah kuna Finlandia, “Hal-hal yang Anda pelajari tanpa kesenangan akan dengan mudah terlupakan.”

 

Hari-hari ini, hal apa yang paling membuat anak Anda tersenyum lebar dan bahagia?

 

Foto oleh Rifat Attamimi

 


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

One thought on “Menghadirkan Kebahagiaan Anak Finlandia di Rumah Anda”

  1. Ruangguru says:

    berarti dalam metode pembelajaran, bermainnya harus diperbanyak ya 😀

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang