Anak Anda Ingin jadi Penyanyi? Yuk Belajar Manfaat Bernyanyi dari Naura
Bakat Anak – Apa manfaat bernyanyi bagi anak, terutama menyanyikan lagu yang sesuai usia mereka?
Siapa yang di rumah suka menyanyi? Dengan bernyanyi – baik dilakukan sendiri maupun bersama-sama – rumah pasti lebih hidup. Namun tahukah Ayah Ibu berbagai manfaat bernyanyi buat anak, dan mengapa anak sebaiknya menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan usianya?
Seperti dilansir oleh Kompas, seorang penyanyi anak pendatang baru, Naura, meraih penghargaan Album Anak-anak Terbaik versi Anugerah Musik Indonesia Awards 2015, 22 September lalu. Penghargaan tersebut baru saja diraih Adyla Rafa Naura Ayu, gadis berusia 10 tahun yang ternyata memiliki ibu yang ‘berdarah’ sama, yakni berkarier sebagai seorang penyanyi.
Naura mengaku bahwa ia ingin pencapaiannya barusan memicu keinginan anak Indonesia untuk kembali menyanyikan lagu-lagu sesuai usia mereka. Anak dari salah satu vokalis Be3, Riafinola Ifani Sari ini, meraih penghargaan untuk album pertamanya, Dongeng, yang tentu saja berisikan berbagai musik yang bertemakan tentang anak.
Rencananya, lagu-lagu Naura akan dipentaskan dalam sebuah pertunjukan musikal bertajuk “Dongeng” bulan Oktober mendatang. Ini jugalah yang menjadi obat akan kerinduan sang ibu terhadap musik anak Indonesia yang berkualitas. Hal tersebut ternyata selaras dengan kegemaran bernyanyi Naura, sekaligus harapannya agar anak Indonesia punya lagu-lagu mereka sendiri, sehingga tak perlu nyanyikan lagu orang dewasa.
Jadi, mengapa anak Indonesia sebaiknya menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan usianya? Hal ini ternyata sangat terkait dengan berbagai manfaat bernyanyi untuk anak. Apa saja?
Anak Suka Berekspresi? Yuk Belajar Dari Perjalanan Karier Charlie Chaplin
5 Alasan Pentingnya Belajar Berwirausaha buat Anak Anda
Anak Gemar Bermain dengan Perkakas? Simak Kisah Kayu dan Radio Magno, Radio Kelas Dunia
Pertama, yang sangat erat dengan pemilihan lagu yang dinyanyikan, adalah bagaimana anak mengekspresikan diri dengan bernyanyi. Thomas Blank, sosiolog asal University of Muenster berujar bahwa bernyanyi merupakan salah satu cara anak mengekspresikan diri, lebih mudah berempati pada orang lain, bahkan mengurangi frekuensi sakit flu.
Konsekuensinya sederhana saja; bagaimana anak bisa merasakan manfaat bernyanyi sebagai cara mengekspresikan diri, apabila lagu-lagu orang dewasa lebih sering dinyanyikan? Ini berhubungan dengan manfaat kedua dari gemar bernyanyi, yakni anak belajar bahasa.
Saat anak menyanyikan lagu orang dewasa, ia justru mengenal kosakata yang jauh lebih abstrak dan asing dari konteks belajar di usianya sekarang. Anak yang harusnya hidup dengan ceria dengan bermain, mengenal konsep-konsep positif seperti keberanian, ungkapan syukur, dan kesetiakawanan – Ayah Ibu bisa mengecek sendiri lagu anak yang Anda ketahui – malah dijejali dengan konsep cinta dan kegalauan yang tak jelas. Tentu saja, hal tersebut juga dikarenakan absennya musik anak dari telinga anak-anak kita.
Manfaat bernyanyi ketiga yang ditelusuri oleh Thomas Blank adalah bahwa bernyanyi menghubungkan logika dan emosi anak. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 500 anak usia pra-sekolah, ditemukan bahwa koneksi otak kiri dan kanan seseorang – yakni yang berkaitan dengan logika dan perasaan seseorang – dapat ditingkatkan dan dibentuk dengan baik antara usia satu sampai enam tahun. Hal tersebut terjadi saat anak bernyanyi, ungkap Thomas Blank.
Thomas Blank pun menegaskan, bahwa sebelum anak nanti memilih fokus belajar di bidang bernyanyi, kita tak perlu tergesa-gesa melatih anak untuk bernyanyi dengan baik. Para orangtua disarankan untuk fokus terlebih dulu pada manfaat bernyanyi utama bagi anak, yakni sebagai sarana mengekspresikan diri. Ini tentu tak lepas dari pilihan lagu yang sesuai dengan usia dan dunia anak.
Jadi, sudahkah Ayah Ibu memperdengarkan lagu-lagu yang sesuai dengan usia anak kita?
Apa judul lagu anak yang terakhir kali Ayah Ibu nyanyikan bersama anak Anda?
Foto dicuplik dari sini.