Lima Prinsip Bermain yang Mencipta yang Harus Dipahami Orangtua
“Apa yang bisa anak saya lakukan dengan balok-balok bongkar pasang?”
Bakat Anak – Kita sudah membahas bagaimana bermain bongkar pasang membuat anak lebih banyak belajar. Bahkan mereka bisa mendesain bangunan dari imajinasi mereka layaknya seorang arsitek. Bermain bongkar pasang bisa menjadi lahan eksplorasi anak mengenai topik apa yang mereka minati, dan terutama untuk anak-anak yang lebih muda, mereka dapat sekaligus mengembangkan kemampuan persepsi, kecerdasan logika, maupun kecerdasan tubuh mereka.
Hands on Technologies telah menekankan prinsip-prinsip bermain yang mengembangkan daya cipta anak sekaligus mengembangkan berbagai kemampuan dasarnya. Saya akan mencuplik salah satu aktivitas bermain yang ditawarkan Hands on Technologies agar Ayah Ibu dapat mengembangkannya sendiri bersama anak, namun tidak salah jika kita melihat kembali prinsip-prinsip bermain yang mencipta tersebut. Ini dimaksudkan agar saat anak belum berkesempatan bermain bongkar pasang, mereka dapat bermain dengan perangkat lain, namun dengan prinsip yang sama – misalnya dengan plastisin. Apa sajakah prinsip-prinsip tersebut?
Pertama, setiap aktivitas bermain anak harus bersifat fleksibel, artinya anak memiliki kesempatan untuk memberikan beragam solusi atas tantangan yang diberikan. Kedua, aktivitas bermain memberikan kesempatan bagi anak untuk menciptakan sesuatu. Jadi, jangan sampai imajinasi anak terbatasi oleh tantangan yang Ayah Ibu berikan.
Salah satu aktivitas bermain bongkar pasang Hands on Technologies yang mengacu pada kedua prinsip tersebut adalah “membuat seorang teman yang baik”. Di sini anak ditantang untuk bekerja sama dengan saudara atau temannya untuk membuat sebuah model “teman yang baik”. Setelah deskripsi “teman yang baik” diputuskan bersama-sama, izinkan anak bersama saudara membuat “teman yang baik” dari balok-balok bongkar pasang. Lalu ajak mereka menceritakan “teman yang baik” yang baru saja mereka buat.
Sebelum membangun model dari balok-balok bongkar pasang, kita dapat memberi kesempatan agar anak dapat mengutarakan, seperti apa sih teman yang baik itu? Dilanjutkan ke deskripsi yang lebih teknis, seperti apakah teman yang akan dibuat tinggi/pendek? Gemuk/kurus? Dengan tantangan, dan bukan perintah untuk membuat satu model yang ditentukan orangtua, anak dapat menciptakan berbagai model yang fleksibel sesuai hasil diskusi, bukan model versi perintah orangtua.
Youtuber, Profesi Jaman Kreatif yang Menggiurkan
MakeDoNia, Ruang Inovasi untuk Profesi Masa Depan
Main Bongkar Pasang, Jalan Anak Anda menjadi Arsitek Kecil
Prinsip ketiga aktivitas bermain yang mencipta adalah, memberi kesempatan anak untuk berkolaborasi, selagi menjadi dirinya sendiri. Dalam “membuat seorang teman yang baik”, Ayah Ibu dapat menjadi fasilitator agar masing-masing anak berkontribusi melengkapi unsur-unsur “teman yang baik”, baik dalam proses diskusi maupun pembuatan model. Ini dimaksudkan agar anak memiliki kesempatan mengusulkan suatu ide, sekaligus menciptakan sesuatu bersama-sama.
Keempat, tantangan dapat ditambah atau dikurangi dalam aktivitas bermain, sesuai kemampuan sang anak. Ini penting, karena sesuai dengan prinsip flow yang diutarakan Mihaly Csikszentmihalyi, seberapa seru sebuah pengalaman melakukan aktivitas (termasuk bermain) salah satunya ditentukan oleh tingkat kesulitan. Saat tantangan dirasa anak terlalu sulit, ia akan merasa cemas, sedangkan saat terlalu mudah, anak akan cepat bosan. Dalam “membuat seorang teman yang baik”, Ayah Ibu dapat memperhatikan apakah anak dan saudaranya sulit menentukan “seperti apakah teman yang baik” itu, lalu memberikan bantuan seperti mengajak mereka membayangkan contoh riil “teman yang baik” di lingkungan sekitar mereka.
Terakhir, dan tentu saja, pastikan bahwa aktivitas bermain yang mencipta menyenangkan bagi anak. Ayah Ibu dapat melihat sendiri apakah anak asyik melakukan aktivitas sesuai tantangan atau stimulasi yang kita berikan. Saat anak sudah tidak tertarik melakukan aktivitas tersebut, Ayah Ibu bisa menggantinya dengan aktivitas bermain lain, atau memberikan sesi “bebaskan imajinasimu” di mana anak benar-benar bebas membuat sesuatu yang disukainya.
Yuk bermain bongkar pasang!
Apa aktivitas bermain selain bongkar pasang yang dapat anak lakukan sesuai prinsip-prinsip di atas?
Kumpulan gambar dicuplik dari modul Hands of Technologies