Yohanes Surya, Kembali ke Indonesia untuk Kembangkan Pendidikan Fisika - Portal Bakat Anak

Yohanes Surya, Kembali ke Indonesia untuk Kembangkan Pendidikan Fisika

Diposting oleh:

Bakat Anak – Apa yang bisa dilakukan seorang ilmuwan untuk menciptakan kesan yang menyenangkan tentang belajar sains?

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas bagaimana Henry Reich menginisiasi cara belajar fisika yang mengasyikkan, melalui MinutePhysics. Memang benar: kesan keliru terhadap suatu pelajaran maupun bidang bakat perlu diubah. Kesan keliru biasanya muncul, baik karena anak baru pertama kali berjumpa dengan suatu topik, maupun karena suatu hal digembar-gemborkan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan.

Seperti Henry Reich, banyak orang yang berjuang mempromosikan minat maupun bidang bakat yang ditekuni melalui medium yang lebih ramah bagi banyak orang. Namun, bukan berarti hal yang memiliki kesan asyik dan menyenangkan tidak boleh sulit. Bahkan bermain game saja ada tingkat kesulitannya. Tujuan membangun kesan suatu bidang bakat adalah menumbuhkan rasa penasaran anak tentangnya. Apakah nanti anak akan menghadapi kesulitan? Ya, kenapa tidak?

Lalu mengapa beberapa mata pelajaran, seperti matematika dan fisika, seringkali terkesan sukar dan tidak menyenangkan? Apalagi kalau ditambah guru killer; wah, jantung bisa berdegup kencang kalau sudah disuruh maju untuk mengerjakan soal. Padahal, menurut fisikawan Yohanes Surya, sebenarnya banyak anak Indonesia yang cerdas. Hanya saja, tutur beliau kepada The Jakarta Post, yang bermasalah adalah metode mengajar yang selama ini dipakai para guru untuk mengajar sains, termasuk fisika.

Beruntung, saat SMA Yohanes Surya diajar oleh seorang guru fisika yang mengajar dengan cara yang unik. Perjumpaannya tersebut membuatnya tertarik dengan pelajaran tersebut, dan sejak saat itu ia memilih fisika sebagai fokus belajarnya.

bakat anak yohanes surya

Yohanes Surya tumbuh sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara yang hidup dalam keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Ayahnya yang pensiunan tentara dan ibunya yang berjualan kue tradisional – seringkali dibantu Yohanes – tidak sanggup menyekolahkan satu pun anaknya ke perguruan tinggi. Namun, melihat Yohanes Surya yang begitu cerdas, kakak-kakaknya yang terlebih dulu bekerja selepas SMA kemudian mengumpulkan uang agar sang adik bisa kuliah di bidang yang ditekuninya.

Tahap demi tahap dilalui Yohanes Surya sampai ia lulus sebagai doktor fisika di College of William and Mary, Amerika Serikat. Bahkan, setelah bekerja sebagai konsultan di US Nuclear Physics Center, ia mendapatkan ‘kartu hijau’ untuk tinggal menetap di Amerika Serikat. Namun, sebagaimana diakuinya juga, sebagian besar ilmuwan – termasuk dirinya – rindu pulang ke negara asalnya untuk memberikan sumbangsih dan mengembangkan Indonesia.

Pada tahun 1992, Yohanes Surya mendengar bahwa di kampusnya akan diadakan olimpiade fisika internasional. Ia kemudian mengambil kesempatan itu untuk menghubungi tempat kuliahnya terdahulu di Jakarta. Yohanes Surya kemudian mengumpulkan lima anak yang kemudian dilatihnya untuk mengikuti olimpiade tersebut.

yohanes-surya

Langkah pertama ini mengawali langkah-langkah berikutnya dalam membimbing banyak anak selama bertahun-tahun untuk mengikuti olimpiade fisika. Tujuannya bukan sekadar memenangkan lomba. Dengan memenangkan lomba, anak-anak yang dibimbingnya berkesempatan mengembangkan bakat di bidang fisika di berbagai universitas terkemuka di dunia, di bawah bimbingan para pemenang Nobel.

Perhatian Yohanes Surya tentang fisika di mata anak Indonesia, tidak sekadar direspon dengan melatih banyak anak Indonesia untuk mengikuti berbagai olimpiade dan ajang di bidang fisika. Agar kecintaan terhadap bidang ilmu ini bisa tersebar lebih merata, Yohanes Surya pun kemudian menggagas ide untuk membuat sebuah majalah sains untuk anak. Kuark, yang diambilnya dari nama partikel yang menyusun inti atom, menjadi majalah yang disajikan dengan berbagai cerita dan gambar yang memikat agar anak tidak mendapatkan kesan keliru – yang sulit dan tidak menyenangkan – tentang sains.

Bagaimana Ayah Ibu membantu anak untuk belajar sains dengan menyenangkan?

 

Foto dicuplik dari sini


panduan memilih sekolah untuk anak zaman now

Leave a Reply

Buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now
rss
rss
rss
Mas Yana : Saya pikir masih sama konteksnya. jika jiwa kompetitif anak diarahkan kepada hal baik, seperti anjuran agama "
Zalllll, can u help me? : Dan lebih parahnya lagi, aku hampir mau bundir hehe gara tertekan capek disuruh ini itu sm ortu yg strict pare
Seorang anak Strict parents:)) sad : Ini penting bat si buat kamu, kyk survey ke sekolahnya langsung biar gk salah masuk sekolah...bahkan liat bang