Youtuber, Profesi Jaman Kreatif yang Menggiurkan
Bakat Anak – Youtuber telah menjadi profesi di jaman kreatif yang menggiurkan. Seberapa menggiurkan menjadi seorang Youtuber?
Youtuber adalah istilah untuk pengguna Youtube. Tak dapat dipungkiri, YouTube merupakan salah satu media alternatif untuk memanjakan mata dan telinga kita dengan berbagai videonya. Berbeda dengan televisi yang kanalnya terbatas, YouTube menyediakan aneka ragam video yang bisa kita pilih sendiri, mengingat model user-generated content yang membuat setiap orang dapat mengunggah video kreasi mereka.
Ditonton lebih dari satu milyar pengunjung setiap bulannya, setiap menit ada sekitar seratus video diunggah oleh YouTuber. Banyak Youtuber giat mengunggah video ke YouTube dengan berbagai alasan, namun secara umum mereka berbagi konten yang mereka suka. Mulai dari video klip, komedi, film pendek, dokumenter, walkthrough game, dan masih banyak lagi.
Terlebih, Youtuber dapat pula menghasilkan uang melalui iklan saat videonya ditonton banyak orang. Felix Arvid Ulf Kjellberg (25 tahun) yang lebih dikenal di YouTube dengan akun PewDiePie, meraup kira-kira seratus milyar rupiah dalam setahun. Ia mengunggah permainan game beserta komentar-komentar kocaknya. Ia merekam dirinya sendiri yang sedang melakukan kegemarannya, yakni bermain game, yang kemudian diunggah ke kanal YouTube. Konten yang ditawarkannya menarik minat banyak penggemar game termasuk saya, yang seringkali terhibur melihat aksinya di YouTube.
Tentu saja, video yang banyak ditonton banyak orang mengandung konten yang menarik.
Diwantara Anugrah Putra bersama adiknya, Gema Cita Andika punya kegemaran menonton film. Seperti YouTuber lainnya, mereka berdua memutuskan untuk mengunggah video terkait kegemaran mereka melalui kanal Tara Arts Movie sejak 2010. Namun, sedikit berbeda dengan pengguna YouTube lainnya, Tara dan Gema tak hanya mengunggah video-video buatan mereka sendiri, tetapi juga behind the scene alias cara membuat video yang sebelumnya telah diunggah.
Dengan kata lain, Tara dan Gema mengunggah konten sekaligus cara membuat konten tersebut. Kita mungkin lebih akrab menyebut mereka sebagai penyedia video tutorial.
Tara Arts Movie sendiri berfokus sebagai kanal film parodi beserta video tutorialnya. Seringkali film-film parodi mereka menggunakan efek visual, yang juga mereka tunjukkan caranya melalui berbagai video tutorial. Awalnya mereka menggunakan kamera foto untuk merekam video pertama mereka, yang berjudul “Bearminator”. Jumlah pengunjung yang cukup banyak membuat Tara dan Gema semakin antusias belajar dan meningkatkan kualitas video mereka. Pesanan dari beberapa perusahaan untuk membuatkan video profil memberi kesempatan dua kakak beradik ini untuk membeli perangkat yang lebih canggih.
Dan mereka belajar sendiri cara membuat skenario, merekam video, serta melakukan editing dan pemberian efek visual. Dari mana? Dari YouTube juga, hehehe.
Salah satu batu loncatan Tara Arts Movie adalah saat Tara dan Gema membuat film “Bridge to Dinosauria” untuk diikutsertakan dalam Good Day Schoolicious Movie Competition pada 2011. Proses yang panjang mencurahkan tenaga kedua kakak beradik ini, karena kebanyakan film pendek mereka berdurasi 1-3 menit, sedangkan film ini berdurasi 10 menit. Memenangkan kompetisi tersebut sekaligus mewujudkan mimpi mereka, karena mereka mendapatkan perangkat video yang mereka telah lama dambakan. Sebulan kemudian, secara tak disangka Tara Arts Movie ditawari oleh David Spates, perwakilan YouTube untuk menjadi mitranya di Indonesia. Tara Arts Movie adalah mitra pertama YouTube pertama di Indonesia, lho.
Mengembangkan sayapnya, Tara dan Gema sebagai Youtuber telah memiliki beberapa kanal YouTube, semisal Tara Arts Movie, Tara Arts Game, Tara Arts Game Indonesia, dan Tara Arts Network. Tiap kanal memiliki pendaftar dengan kisaran seribu hingga seratus ribu subscriber. Bahkan kini tiap personel memiliki kanal YouTube pribadinya sendiri.
Tara dan Gema kini dikenal sampai ke mancanegara dan kebanjiran pekerjaan. Youtuber, profesi sebagai pengunggah konten dan video tutorial di YouTube tak hanya menghasilkan uang melalui iklan, namun juga kesempatan bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk mempromosikan Smash, serial drama musikal besutan Steven Spielberg. “Kami sering diminta mengedit film untuk menambahkan after effect-nya. Juga ditawari kerja di Yunani, Swiss, dan Hollywood,” tutur Tara kepada Swa. Mereka juga sering menggarap permintaan iklan dari dalam negeri.
Apa yang dilakukan Tara dan Gema, yakni berkreasi dan berbagi ilmu tentang kegemaran mereka, bisa menjadi profesi yang menjanjikan di zaman kreatif. Karena keterampilan mencipta menjadi sebuah bekal penting untuk menghadapi dunia yang semakin datar ini.
Bagaimana komentar Ayah Ibu mengenai profesi Youtuber? Apakah anda akan membolehkan anak anda berprofesi menjadi Youtuber?
Foto dicuplik dari sini
2 thoughts on “Youtuber, Profesi Jaman Kreatif yang Menggiurkan”