Memilih Sekolah, Memilih Masa Depan Anak
Memilih sekolah bukan sekedar memilih tempat pendidikan anak, apalagi tempat penitipan anak. Memilih sekolah berarti memilih masa depan anak. Apa pilihan Anda?
Telah puluhan tahun, kebanyakan orangtua menggunakan acuan sekolah favorit sebagai pilihan terbaik sebagai sekolah anaknya. Sekolah favorit adalah sekolah yang menjadikan capaian nilai akademis dan gelar juara sebagai ukuran keberhasilan. Pada masa lalu, acuan tersebut bisa jadi efektif dan terlihat sukses.
Namun, zaman berubah. Anak-anak zaman sekarang lahir di zaman yang sama sekali berbeda: zaman berkelimpahan, akses informasi sangat mudah, ritme kehidupan yang cepat dan pilihan cara hidup yang beragam. Anak zaman now lahir dan tumbuh menjadi generasi yang berbeda. Perbedaan pun terjadi pada tantangan kerja di masa depan anak. Pekerjaan rutin dan manual hari ini pun sudah mulai diambil alih proses otomatisasi melalui robot. Bagaimana dengan tantangan 20 tahun yang akan datang ketika Anak Zaman Now lulus sekolah/kuliah?
Keresahan terhadap fenomena tersebut yang mendorong tim penulis, Bukik Setiawan, Andrie Firdaus dan Imelda Hutapea untuk menulis Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now. Ketiga penulis berasal dari latar belakang berbeda, ahli pendidikan, praktisi SDM dan praktisi PAUD, sehingga menjanjikan panduan yang diperkuat bukti riset tapi tetap praktis sebagai panduan bagi orangtua dalam menentukan masa depan anak.
Peluncuran buku Panduan Memilih Sekolah untuk Zaman Now yang diadakan di Eat & Eat, FX Sudirman Jakarta, pada Rabu 11 April 2018 ini dibuka oleh Najelaa Shihab, tokoh pendidikan yang menginisiasi banyak inisiatif pendidikan. Dalam kesempatan tersebut, Najelaa Shihab menyatakan
“Dalam pendidikan, kita seringkali memilih saling menyalahkan, bukan memilih berdaya untuk perubahan. Buku “Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now” menjadi penting, lebih dari sekadar kumpulan informasi yang berdasar ilmu dan bukti, tetapi merangsang keterlibatan orangtua serta mendorong perbaikan kualitas sekolah. Buku ini akan memancing berbagai percakapan bermakna di dalam banyak ruang kelas dan keluarga”.
Setelah pemaparan, tim penulis menyerahkan buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now kepada Najelaa Shihab yang dilanjutkan dengan foto bersama. Sesi selanjutnya adalah sesi bedah buku oleh tim penulis. Ada banyak pertanyaan yang diajukan beberapa orangtua dari sekitar 50 peserta yang memadati ruangan. Beberapa pertanyaan menarik yang diajukan:
Tanya: Bagaiamana tanggapan penulis mengenai pendapat kalau memilih sekolah yang penting terhadap masa depan anak adalah memilih jurusan kuliah, kalau memilih pendidikan dasar apa adanya saja?
Jawab: Pandangan ini keliru. Pendidikan dasar justru yang lebih penting karena menjadi fondasi pembiasaan atas sikap dan pembentukan karakter. Misalnya: kemampuan menyampaikan pendapat. Cara yang umum di sekolah adalah dengan adanya kesempatan anak melakukan presentasi. Jika tidak dilatih maka besar kemungkinan anak akan mengalami kesulitan melakukan berbagai aktivitas belajar yang sebagian besar menuntut kemampuan berpendapat dan melakukan presentasi.
Tanya: Kapan kita membolehkan anak memilih sekolah? Orang tua seringkali merasa khawatir anak salah memilih sekolah sehingga masa depan anak pun terpuruk.
Jawab: Sejak usia dini anak perlu dilibatkan dalam memilih sekolah. Ketika usia dini, anak bisa ikut berkunjung ke sekolah, mencoba aktivitas di sekolah tersebut dan menyampaikan pendapatnya. Orangtua yang lebih besar memegang peran utama ketika anak masih usia dini, tapi semakin besar maka anak butuh mendapat kepercayaan yang lebih besar dalam memilih sekolah. Namun perlu diingat, keterampilan memilih perlu dikembangkan sedari dini, sesederhana anak dibolehkan membuat pilihan pada kegiatan sehari-hari. Misalnya: memilih baju yang boleh dipakai.
Tanya: Apa keterampilan penting bagi anak zaman now untuk berhasil dalam berkarier? Dan sekolah seperti apa yang membekali anak dengan keterampilan tersebut?
Jawab: Kajian dari konsorsium pendidikan yang disebut P21 menyimpulkan ada 4 keterampilan belajar yang dibutuhkan untuk menghadapi abad ke-21, yaitu berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi. Terlihat sederhana tapi nyatanya banyak sekolah yang tidak mengajarkan 4 hal penting tersebut karena sibuk dengan latihan soal demi mencapai nilai ujian setinggi-tingginya. Berbeda dengan kebanyakan sekolah, sekolah menumbuhkan justru pada dasarnya mengembangkan 4 keterampilan tersebut melalui aktivitas belajar yang relevan dengan kehidupan, kesempatan pada murid untuk menemukan solusinya sendiri, tantangan untuk melakukan presentasi dengan beragam cara dan bekerja sama untuk menyelesaikan tantagan belajar.
Pada akhir acara, Bukik Setiawan menyerukan agar orangtua berdaya untuk belajar dan berubah dalam memilih sekolah, karena memilih sekolah berarti memilih masa depan anak.
Buku tidak dijual di toko buku.
Cara membeli buku #MemilihSekolah:
- Pesan online di MemilihSekolah.com
- Pesan langsung ke jaringan agen buku di daerah Anda. Lihat di Daftar Agen Buku
Satu pemikiran pada “Memilih Sekolah, Memilih Masa Depan Anak”